sekolah
kemarin sekolah masuk lagi, walaupun aku sudah 3 tahun tidak bersekolah
banyak kejadian menarik ketika masuk pertama, ada yang menjalani pertama kali bersekolah, masa orientasi, sampai berebut tempat duduk.
Soal berebut tempat duduk, dulu aewaktu SMA sering duduk di depan,
bukan karena ingin lebih jelas dalam menerima pelajaran seperti anak-
anak SD di Brebes, tetapi karena sering terlambat masuk.
Dan yang tersisa adalah bangku bagian depan dan itu menjadi langgananku
selama SMA.
Dulu waktu SD aku juga pengen duduk di depan, tapi kenapa setelah besar
malah ingin duduk dibelakang yaaa...
di depan jd jarang bergurau, lebih memperhatikan guru, dan lebih jelas melihat
papan tulis
di belakang bisa sering bergurau, nyontek lebih mudah, guru menerangkan
sambil makan juga bisa
kenapa setelah besar malah pilih tempat duduk belakang?
datang juga sering terlambat?
bukannya tambah besar, tambah tua, tambah tau tanggung jawab
harusnya....... tp ternyata aku tidak
andai bisa kembali ke masa lalu....
mungkin akan tetap duduk dibelakang, he...
Ada lagi yang bersekolah di kandang sapi...
perasaan di sekitarku ada sekolah yang tutup karena kekurangan siswa
yang bersekolah di sekolah bagus pun terkadang hanya asal-asalan sekolahnya
yang penting berangkat ke sekolah masuk bentar trus bolos ma teman2nya,
masalahnya dulu aku juga begitu
Andai mereka yang sering bolos tau betapa bersemangatnya anak-anak
yang bersekolah di kandang sapi, pengungsian, atau beratapkan langit
karena sekolahnya rusak tetapi tetap bersemangat mengikuti pembelajaran,
mungkin mereka bisa berkurang bolosnya.
Andai mereka yang sering asal-asalan ke sekolah tau ada teman mereka
yang mau sekolah saja harus berjalan sejauh 3 km atau yang mau masuk sekolah
aja harus berangkat habis subuh dari rumahnya.
Andai dulu ketika aku sekolah tau bahwa banyak anak-anak yang pintar
dan berprestasi tidak jadi bersekolah karena orang tua mereka tidak bisa
membayar uang pendaftaran mungkin aku akan bersemangat dalam ikut pelajaran
dan masuk tidak pernah terlambat
Andai aku tau kalau ternyata apa yang aku dapat ketika sekolah dari SD sampai SMA
kurang bisa diterapkan di masyaeakat mungkin aku tidak akan mau masuk sekolah
atau kalo tidak akan protes ke guru kenapa tidak pernah mengajarkan bagaimana
menjadi manusia bukan dicekoki dengan pelajaran yang abstrak
banyak kejadian menarik ketika masuk pertama, ada yang menjalani pertama kali bersekolah, masa orientasi, sampai berebut tempat duduk.
Soal berebut tempat duduk, dulu aewaktu SMA sering duduk di depan,
bukan karena ingin lebih jelas dalam menerima pelajaran seperti anak-
anak SD di Brebes, tetapi karena sering terlambat masuk.
Dan yang tersisa adalah bangku bagian depan dan itu menjadi langgananku
selama SMA.
Dulu waktu SD aku juga pengen duduk di depan, tapi kenapa setelah besar
malah ingin duduk dibelakang yaaa...
di depan jd jarang bergurau, lebih memperhatikan guru, dan lebih jelas melihat
papan tulis
di belakang bisa sering bergurau, nyontek lebih mudah, guru menerangkan
sambil makan juga bisa
kenapa setelah besar malah pilih tempat duduk belakang?
datang juga sering terlambat?
bukannya tambah besar, tambah tua, tambah tau tanggung jawab
harusnya....... tp ternyata aku tidak
andai bisa kembali ke masa lalu....
mungkin akan tetap duduk dibelakang, he...
Ada lagi yang bersekolah di kandang sapi...
perasaan di sekitarku ada sekolah yang tutup karena kekurangan siswa
yang bersekolah di sekolah bagus pun terkadang hanya asal-asalan sekolahnya
yang penting berangkat ke sekolah masuk bentar trus bolos ma teman2nya,
masalahnya dulu aku juga begitu
Andai mereka yang sering bolos tau betapa bersemangatnya anak-anak
yang bersekolah di kandang sapi, pengungsian, atau beratapkan langit
karena sekolahnya rusak tetapi tetap bersemangat mengikuti pembelajaran,
mungkin mereka bisa berkurang bolosnya.
Andai mereka yang sering asal-asalan ke sekolah tau ada teman mereka
yang mau sekolah saja harus berjalan sejauh 3 km atau yang mau masuk sekolah
aja harus berangkat habis subuh dari rumahnya.
Andai dulu ketika aku sekolah tau bahwa banyak anak-anak yang pintar
dan berprestasi tidak jadi bersekolah karena orang tua mereka tidak bisa
membayar uang pendaftaran mungkin aku akan bersemangat dalam ikut pelajaran
dan masuk tidak pernah terlambat
Andai aku tau kalau ternyata apa yang aku dapat ketika sekolah dari SD sampai SMA
kurang bisa diterapkan di masyaeakat mungkin aku tidak akan mau masuk sekolah
atau kalo tidak akan protes ke guru kenapa tidak pernah mengajarkan bagaimana
menjadi manusia bukan dicekoki dengan pelajaran yang abstrak
Posting Komentar