kenapa harus begitu
kemarin aku nonton CLBK (cinta lama bersemi kembali),
si cowo rela nglakuin yang belum pernah dilakuinnya, seperti makan di warteg,
maen di pinggir jalan, dan hanya satu alasannya, yaitu "demi cintaku padamu"...
melihat kegigihan sang cowo akhirnya cewe itu menerima cintanya...
Apakah cinta membuat tiap orang bisa lakuin apa aja demi sang kekasih??
Ataukah hanya untuk menarik hati sang kekasih?
setelah dapat kekasih kembali ke tabiat awalnya?
apakah dia akan tetap menjadi seperti ketika menarik hati sang kekasih?
misalnya sudah putus, apa sang cowo mau makan di warteg lagi?
Jawaban yang kita pikirkan adalah cerminan diri kita...
Mengapa harus menjadi bukan diri kita sendiri untuk mendekati seseorang,
dan mengapa mau menerima seseorang yang bukan menjadi dirinya sendiri...
jika melakukan sesuatu karena seseorang, ketika orang itu sudah tidak ada
maka pasti kita tidak akan melakukannya lagi.
lakukankah apa yang sesuai kata hatimu... bukan karna seseorang.....
si cowo rela nglakuin yang belum pernah dilakuinnya, seperti makan di warteg,
maen di pinggir jalan, dan hanya satu alasannya, yaitu "demi cintaku padamu"...
melihat kegigihan sang cowo akhirnya cewe itu menerima cintanya...
Apakah cinta membuat tiap orang bisa lakuin apa aja demi sang kekasih??
Ataukah hanya untuk menarik hati sang kekasih?
setelah dapat kekasih kembali ke tabiat awalnya?
apakah dia akan tetap menjadi seperti ketika menarik hati sang kekasih?
misalnya sudah putus, apa sang cowo mau makan di warteg lagi?
Jawaban yang kita pikirkan adalah cerminan diri kita...
Mengapa harus menjadi bukan diri kita sendiri untuk mendekati seseorang,
dan mengapa mau menerima seseorang yang bukan menjadi dirinya sendiri...
jika melakukan sesuatu karena seseorang, ketika orang itu sudah tidak ada
maka pasti kita tidak akan melakukannya lagi.
lakukankah apa yang sesuai kata hatimu... bukan karna seseorang.....
oalah...
jare meh gawe buku sosiologi cinta...
la kok putar haluan jd blog????
Posted by Anonim | 2 Juli 2007 pukul 10.13